-->

Kisah Skirpsi, Cinta, dan Penyesalan

Kisah Skirpsi, Cinta, dan Penyesalan - Judul skripsiku yang diterima ternyata berkaitan dengan satwa liar dilindungi yang banyak dipelihara. Harus cari bahan penelitian kemana???.

Kebetulan salah seorang temanku ternyata seorang anggota komunitas pet lovers. Yang berkegiatan memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai satwa liar dilindungi. Mulailah rencanaku untuk menjadikan komunitasnya sebagai bahan skripsi.

Temanku mengenalkan kepada ketua anggota dari pet lovers itu. Aku memanggilnya mas. Diberikanlah kontak BBM dari si mas tersebut. Mulailah berbasa basi ala mahasiwa dengan sopan untuk meminta izin menjadikan comunitasnya sebagai bahan penelitian skripsi.

Awalnya tanggapan si mas ini kurang suka, karna takutnya malah akan menjelekan nama komunitas. Lalu dengan pendekatan yang siknifikan, ia bersedia. Aku mengikuti kegiatan komunitas yang diadakan setiap sabtu malam dan minggu malam.

Kisah Skirpsi, Cinta, dan Penyesalan


Kisah Skirpsi, Cinta, dan Penyesalan

Komunikasiku dengan si mas hanya sebatas tanya-tanya tentang komunitas. Lama-kelamaan ternyata si mas ini tertarik dengan ku. Tidak lagi hanya pembahasan penelitian disetiap komunikasi BBM.

mulai ada sedikit rayuan gombal dan mulai menjurus untuk menyatakan. Saat itu aku baru meninggalkan mantan, jadilah aku jomblo untuk menjadi bahan perbincangan dengan si mas.

Akhirnya kami memutuskan untuk menjalin hubungan, bagiku tidak ada ruginya toh ini untuk memmpermudah mendapatkan informasi dari komunitasnya. Ternyata aku sendiri ikut larut dalam cintanya yang semakin hari semakin menunjukan ketertarikannya.

Mulai dari setiap harinya memberi semangatku untuk menyelesaikan skripsi, mengirimiku doddle gambar hasil tangannya sendiri, dan semua hal romantis yang dia lakukan sampai aku menyelesaikan skripsiku.

Beranilah aku untuk mengenalkannya kepada mama sebagai pacar, laki-laki pertama yang ku kenalkan sebagai pacar. Diapun mengenalkanku dengan ibunya. Hari-hari kami berlalu dengan indahnya, walau ada sedikit lika-liku berpacaran. Sedikit ngambek dan marahan sudah menjadi biasa dan wajar. Karna tidak pernah lama kami bertengkar untuk hal yang bagi kami tidak penting dari setiap rasa cinta.

Sudah dua tahun mungkin, mulailah ada pembicaraan serius antara kami berdua. Merencanakan pernikahan adalah impian semua pasangan. Walaupun bukan prioritas dari hubungan kami berdua.

Karna banyak pertimbangan yang masih memberatkan untuk itu. Si mas ini anak pertama dari 4 bersaudara, dia sebagai tulang punggung keluarga. Mulai daei A-Z hampir semua dia yang mencukupi kebutuhan keluarganya.

Tentu aku tidak bisa membebaninya dengan pernikahan yang pasti memerlukan persiapan besar. Aku tidak pernah menuntut pernikahan sesegera mungkin. Biarlah bagiku semua berjalan sebagaimana mestinya.

Hubungan kami mau tidak mau harus kami akhiri ketika perjodahnnya ditentukan. Tak ada perjuanganmu untuk menguatkan hubungan kita, menguatkan aku. Kamu membandingkan dengan hubunganmu dahulu yang sudah berjalan 7 tahun lamanya, dengan hubungan kita yang hanya dua tahun. Kau pun tau rasanya tidak direstui oleh ibunya. Tp kau juga melakikan hal yang sama denganku. Pergi meninggalkan aku tanpa perjuangan, hanya karna perjodahanmu. Sebegitu tidak pentingkah hubungan kita ini. Aku mendoakan yang terbaik bagimu. Semoga perjodohanmu adalag cinta terakhirmu. Terimakasih sudah mengukir luka begiti dalamnya. Hingga sulit lagi bagiku untuk sekedar bangkit dari keterpurukan yang kamu sebabkan. Semoga kau selalu bahagia. Jodoh, maut, rezeki ku pasrahkan kepada tuhanku. Tak lagi aku berharap pada manusia, yang selalu ingkar disetiap ucapnya. Hasbiyallah.

0 Response to "Kisah Skirpsi, Cinta, dan Penyesalan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel