Pahami dahulu
Sungguh, benar-benar ku nikmati tanpa sisa. Setiap bulirnya ku reguk.
Setiap hembusannya ku hisap dalam-dalam.
Luar biasanya, aku tak juga merasa apa-apa.
Masih samalah diriku dengan kemarin.
Masih meratapi hal yang terjadi.
Aku meyakini, hal yang ku yakinkan.
Mencoba memahami setiap arti hadir.
Menelaah setiap peristiwa.
Kadang sujud, sekedar bercerita bagaiman sulitnya hidup.
Kadang air mata, memahami sekedar kata.
Lalu alam seolah mengerti.
Bagaimana hati hancur lebur tak berarti.
Mungkin, mungkin saja ada yang salah dengan semua ini.
Bisa,bisa jadi hanya tak bisa memahami.
Sudah, biarlah pergi.
Hilang menjadi bukti.
Bahwa cinta saja tak cukup mampu menahannya.
Apa permasalahannya kembali kemateri?.
Tidak juga, atau mungkin bisa jadi.
Setiap hembusannya ku hisap dalam-dalam.
Luar biasanya, aku tak juga merasa apa-apa.
Masih samalah diriku dengan kemarin.
Masih meratapi hal yang terjadi.
Aku meyakini, hal yang ku yakinkan.
Mencoba memahami setiap arti hadir.
Menelaah setiap peristiwa.
Kadang sujud, sekedar bercerita bagaiman sulitnya hidup.
Kadang air mata, memahami sekedar kata.
Lalu alam seolah mengerti.
Bagaimana hati hancur lebur tak berarti.
Mungkin, mungkin saja ada yang salah dengan semua ini.
Bisa,bisa jadi hanya tak bisa memahami.
Sudah, biarlah pergi.
Hilang menjadi bukti.
Bahwa cinta saja tak cukup mampu menahannya.
Apa permasalahannya kembali kemateri?.
Tidak juga, atau mungkin bisa jadi.
0 Response to "Pahami dahulu"
Posting Komentar