-->

Melupakan Kekecewaan Terdalam

Sudah... Sudah lari sejauh mungkin, sudah kabur sejauh mungkin, sudah lompat setinggi mungkin, sudah menyebrangi lautan sejauh mungkin, sudah. Semua sudah aku lakukan untuk meninggalkan bekas jejakmu.

Si pembohong, pendusta, penebar janji manis bajingan dan bangsat. Kamu... Iya kamu aku panggil dengan panggilan kasar yang memang pantas disematkan untuk orang macam kamu.

Awalnya aku berfikir, mungkin ini karena keadaan, tapi fuck... Bukan. Ini pilahan kamu. Bajingan brengsek yang dengan gampangnya masuk kedalam hidup seseorang, mengacak" komponen kehidupannya, dan setelah puas kamu buang bagai sampah busuk.

Bajingan seperti kamu itu hanya tunggu waktu aja buat dapet karma. Kalo karma ga dateng, biar aku yang bawa karma buat kamu.

( Itu yang pengen aku bilang digadapan kamu, kamu yang jahat dan ga berperasaan. Yang banyak menjajikan surga dunia, tapi kamu ingkar akan semua itu. Kecewa ku udah ga kehitung, air mata udah ga kebendung. Kamu fikir kenapa aku bisa lari sejauh ini. 

Aku terlalu kuat dengan emosiku sendiri, dan kulampiaskan hanya untuk berlari. Kamu emang ga pantas buat siapapun. Kata" bijak kamu yabg dulu itu semua cuma omong kosong. Kamu benar" seorang yang tidak bisa dipegang ucapannya. 

Aku tidak mendoakan kejelakan untukmu, tapi waktu tau siapa yang berkhianat akan ditelan olehnya. Kany hanya perlu menunggu. Yakinlah kamu akan bahagia dengan pilihan hidupmu, yang sudah menyampakan aku. 

Banyak memang kurangku. Tak ada memang yang bisa kau pertahankan dariku. Tapi kau janjikan melengkapi diriku. Telanlah setiap ucapanmu, maka akan kau nikamati segala rasa yang kamu janjikan itu sampah.)

0 Response to "Melupakan Kekecewaan Terdalam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel